Selasa, 23 Desember 2014

BPPT: Teknologi Kembangkan Potensi Bahari


Potensi bahari nasional sangat besar untuk memperkuat perekonomian nasional dan kedaulatan pangan serta energi. Oleh karena itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menginginkan pemanfaatn teknologi untuk memaksimalkan potensi bahari Indonesia.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengolahan Sumberdaya Alam, Ridwan Djamaluddin mengatakan semangat pemerintah untuk membangun potensi maritim sebagai upaya yang bagus untuk mengalihkan dan memperkuat upaya-upaya pengelolaan sumber daya serta membangun ekonomi kemasyarakatan.

Pemanfaatan teknologi yang mumpuni sangat diperlukan untuk membangun kemaritiman nasional.  Ridwan berharap implementasi terhadap program kemaritiman sampai ke level operasional. Selain itu, perlu dukungan dari masyarakat Indonesia dengan  mengembangkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Jadi, ada tiga hal perlu dilakukan untuk memajukan dunia maritim di Indonesia, yaitu pemanfaatan teknologi, sumber daya manusia yang harus diperbaiki, serta menghilangkan kesenjangan antara litbang dan pemanfaatannya,” kata Ridwan, Senin (27/10) dalam keterangan tertulisnya.

Ridwan mengungkapkan, kegiatan pengembangan teknologi di Indonesia masih dalam tataran untuk pemenuhan kebutuhan dasar, seperti membuat perahu nelayan. Tapi, begitu masuk ke teknologi maju, Indonesia masih harus berlari kencang untuk mengejar ketertinggalannya, misalnya menggunakan teknologi eksplorasi sumber daya perikanan laut dalam. Pada tahap itu BPPT masih dalam proses riset untuk mengembangkan wahana dasar laut.

"Sekitar lima sampai 10 tahun lalu, BPPT sudah membuat wahana benam atau kapal selam mini yang sudah dilengkapi kamera untuk memantau kondisi bawah laut. Negara lain sudah membangun wahana itu dengan kemampuan menjelajah sampai 6.500 meter, tapi Indonesia baru memiliki kemampuan 100-an meter. Kalau kita sungguh-sungguh tentu bisa mengejar ketertinggalan itu," jelas Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan mengatakan semua elemen bangsa berkontribusi untuk mengembalikan karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari. ”Kita tidak lagi membelakangi laut, tapi kita melihat laut sebagian kehidupan," ujarnya.  Pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan perlu dikerjakan dengan serius lantaran laut di Indonesia menyimpan kekayaan alam yang melimpah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidato pelantikannya mengajak semua pihak bekerja keras mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. Menurutnya, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban Indonesia.


Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki 17.504 pulau dengan garis pantai mencapai, 95.181 km sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan penting dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena potensinya sangat besar.

Nilai potensi dan kekayaan sumber daya alam yang terdapat pada sektor kelautan dan perikanan diproyeksikan mencapai 171 miliar dollar AS per tahun. Lebih rinci nilai potensi tersebut meliputi perikanan  32 miliar dollar AS, wilayah pesisir 56 miliar dollar AS, bioteknologi 40 miliar dollar AS, wisata bahari 2 miliar dollar AS, minyak bumi 21 miliar dollar AS dan transportasi laut 20 miliar dollar AS.

1 komentar: