Kamis, 18 Desember 2014

AQUARAMA


Indonesia mengikuti pameran internasional ikan hias “Aquarama” 2013 di Singapura, yang diikuti berbagai negara di dunia.
“Indonesia membuka paviliun yang diikuti oleh perwakilan dari 13 perusahaan dan asosiasi ikan hias,” kata Nurmalia Ulfa, Direktur PT Maramaquatic, salah satu wakil perusahaan Indonesia dalam pameran itu, Minggu (2/6) malam.
Peserta pameran dari Indonesia bergabung melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan yang membuka Paviliun Indonesia di arena tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sharif Cicip Sutardjo sendiri juga hadir pada pameran tersebut.
Ia menjelaskan bahwa perwakilan perusahaan dan asosiasi ikan hias yang mengikuti pameran itu memiliki spesialis ikan dan tanaman hias, baik air tawar, air laut, corals, mapun ikan endemik Indonesia, seperti arowana dan botia.
Nurmalia Ulfa mengharapkan keikutsertaan Indonesia di dalam even itu bisa meningkatkan penetrasi pasar, dan memperkenalkan langsung kepada end-users sehingga memotong rantai perdagangan melalui Singapura.
“Dengan demikian, dapat meningkatkan target ekpor hasil perikanan Indonesia sebesar total 5 miliar dolar AS,” katanya.
Sementara itu, salah satu delegasi peserta Indonesia lainnya Arie Prabawa menambahkan sejak tahun 1985 nilai perdagangan internasional dalam ekpor ikan hias (ornamental fish) telah meningkat pada rata-rata pertumbuhan sekitar 14 per tahun.
“Negara berkembang membukukan sekitar dua per tiga dari total nilai ekspor dunia,” katanya.
Menurut data terakhir FAO (Food and Agriculture Organization), statistik dunia untuk ekspor dan impor ikan hias telah meningkat secara signifikan.
Menurut data FAO, pada tahun 2009 nilai ekspor perikanan hias mencapai USD59,94 juta.
Sementara itu, Indonesia baru berada di peringkat kelima perdagangan ikan hias dunia.
“Padahal, sebanyak 70 persen varietas ikan hias di Singapura adalah berasal dari Indonesia,” ucap Arie Prabawa yang juga Direktur Eksekutif Asosisasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI).
Dirjen Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto pada pertengahan April 2013 menyebutkan bahwa Indonesia masih menduduki peringkat kelima eksportir ikan hias dunia setelah Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura Kegiatan “Aquarama” 2013 dibuka sejak 30 Mei dan ditutup pada tanggal 2 Juni 2013 dipusatkan di aula B dan C di Expo and Convention Centre (Marina Bay Sands).
Sands Expo and Convention Center adalah tempat pameran dan pertemuan yang terbesar di Singapura, yakni lebih dari 120.000 m2, yang dilengkapi dengan hotel terbesar. (Sumber : Aktual)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar